Sabtu, 14 Mei 2016

METODE PEMBELAJARAN

ARTIKEL
MENGKAJI METODE PEMBELAJARAN
I. Metode Pembelajaran Yang Berpusat Pada Guru
II. Metode Pembelajaran Yang Berpusat Pada Siswa


DISUSUN GUNA MEMENUHI TUGAS PERKULIAHAN
MATA KULIAH STRATEGI BELAJAR MENGAJAR
Dosen Pengampu: Bu Mujayaroh, M.Pd


Description: E:\STKIP ISLAM\Logo STKIP-STIE\STIKIP ISLAM BUMIAYU tnp BACKGROUND.png

Disusun Oleh:
1. Maesaroh Khayati
2. Hikmatul Aeni
3. Feri Indriastuti
4. Thya Sofia
5. Riva Azizah
6. Lukman


PROGRAM STUDI PENDIDIKAN GURU SEKOLAH DASAR
SEKOLAH TINGGI KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
STKIP ISLAM BUMIAYU
2013
METODE PEMBELAJARAN
Metode adalah prosedur pembelajaran yang difokuskan pada pencapaian tujuan. Metode pembelajaran dapat diartikan sebagai cara yang digunakan untuk mengimplementasikan rencana yang sudah disusun dalam bentuk kegiatan nyata dan praktis untuk mencapai tujuan pembelajaran secara optimal. Metode dalam rangkaian sistem pembelajaran memegang peran yang sangat penting. Keberhasilan implementasi strategi pembelajaran sangat tergantung pada cara guru menggunakan metode pembelajaran, karena suatu strategi pembelajaran hanya mungkin dapat diimplementasikan melalui penggunaan metode pembelajaran.

A. METODE PEMBELAJARAN YANG BERPUSAT PADA GURU
Ciri-ciri metode pembelajaran yang berpusat pada guru:
1. Guru yang harus menjadi pusat dalam kegiatan belajar mengajar. Ada tiga peran utama yang harus dilakukan guru, yaitu: guru sebagai perencana; sebagai penyampai informasi; dan sebagai evaluator.
2. Siswa ditempatkan sebagai objek belajar. Siswa dianggap sebagai organisme yang pasif, yang belum memahami apa yang harus dipahami, sehingga dalam proses pembelajaran siswa dituntut untuk memahami segala sesuatu yang disampaikan guru. Peran siswa adalah sebagai penerima informasi yang diberikan guru. Jenis pengetahuan dan keterampilan kadang tidak mempertimbangkan kebutuhan siswa, akan tetapi berangkat dari pandangan yang menurut guru dianggap baik dan bermanfaat. Sebagai objek belajar, kesempatan siswa untuk mengembangkan kemampuan sesuai dengan bakat dan minatnya bahkan untuk belajar sesuai dengan gaya belajarnya menjadi terbatas. Sebab dalam proses pembelajaran segalanya diatur dan ditentukan oleh guru.
3. Kegiatan pembelajaran terjadi pada tempat dan waktu tertentu. Misalnya dengan penjadwalan yang ketat, siswa hanya belajar manakala ada kelas yang telah didesain sedemikian rupa sebagai tempat belajar. Adanya tempat yang telah ditentukan, sering pengajaran terjadi sangat formal, siswa duduk di bangku berjejer, dan guru di depan kelas. Demikian juga hanya dalam waktu yang diatur sangat ketat. Misalnya manakala waktu belajar satu materi tertentu telah habis maka segera siswa akan belajar materi lain sesuai dengan jadwal yang telah ditentukan. Cara mengajarinya pun seperti bagian-bagian yang terpisah, seakan-akan tak ada kaitannya antara materi pelajaran yang satu dengan lainnya.
4. Tujuan utama pengajaran adalah penguasaan materi pelajaran. Keberhasilan suatu proses pengajaran diukur dari sejuah mana siswa dapat menguasai materi pelajaran yang disampaikan guru. Materi pelajaran itu sendiri adalah pengetahuan yang bersumber dari materi pelajaran yang disampaikan di sekolah. Sedangkan mata pelajaran itu sendiri merupakan pengalaman-pengalaman manusia masa lalu yang disusun secara sistematis dan logis, kemudian diuraikan dalam buku-buku pelajaran dan selanjutnya isi buku itu harus dikuasai siswa. Kadang-kadang siswa tidak perlu memahami apa gunanya mempelajari bahan tersebut. Oleh karena kriteria keberhasilan ditentukan oleh penguasaan materi pelajaran maka alat evaluasi yang digunakan biasanya adalah tes hasil belajar tertulis yang dilaksanakan secara periodik.

Terdapat beberapa metode yang berpusat pada guru, antara lain:
1) Metode Ceramah
Metode ceramah dapat diartikan sebagai cara menyajikan pelajaran melalui penuturan secara lisan atau penjelasan langsung kepada kelompok siswa. Metode ceramah sampai saat ini sering digunakan oleh setiap guru. Hal ini selain disebabkan oleh beberapa pertimbangan tertentu, juga adanya faktor kebiasaan baik pada guru ataupun siswa. Guru biasanya belum merasa puas menakala dalam proses pengelolaan pembelajaran tidak melakukan ceramah. Demikian juga dengan siswa, mereka akan belajar manakala ada guru yang memberikan materi pelajaran melalui ceramah, sehingga ada guru yang berceramah berarti ada proses belajar dan tidak ada guru berarti tidak ada belajar.
a. Kelebihan Metode Ceramah
1. Ceramah merupakan metode yang ‘murah’ dan ‘mudah’ dilakukan. Murah dalam hal ini dimaksudkan proses ceramah tidak memerlukan peralatan-peralatan yang lengkap. Sedangkan mudah dalam hal ini dimaksudkan metode ceramah hanya mengandalkan suara guru dengan demikian tidak terlalu memerlukan persiapan yang rumit.
2. Ceramah dapat menyajikan materi pelajaran yang luas. Artinya, materi pelajaran yang banyak dapat dirangkum atau dijelaskan pokok-pokoknya oleh guru dalam waktu yang singkat.
3. Ceramah dapat memberikan pokok-pokok materi yang perlu ditonjolkan. Artinya, guru dapat mengatur pokok-pokok materi yang mana yang perlu ditekankan sesuai dengan kebutuhan dan tujuan yang ingin dicapai.
4. Organisasi kelas dengan menggunakan metode ceramah dapat diatur menjadi lebih sederhana. Ceramah tidak memerlukan persiapan-persiapan yang rumit. Asal siswa dapat menempati tempat duduk untuk mendengarkan guru, maka ceramah sudah dapat dilakukan.
b. Kekurangan Metode Ceramah
1. Materi yang dapat dikuasai siswa sebagai hasil dari ceramah akan terbatas pada apa yang dikuasai guru.
2. Ceramah yang tidak disertai dengan peragaan dapat mengakibatkan terjadinya verbalisme. Verbalisme adalah penyakit yang sangat mungkin disebabkan oleh ceramah. Oleh karena itu, dalam proses penyajiannnya guru hanya mengandalkan bahasa verbal dan siswa hanya mengandalkan kemampuan auditifnya. Sedangkan, disadari bahwa setiap siswa memiliki kemampuan yang tidak sama, termasuk dalam ketajaman menangkap materi pembelajaran melalui pendengarannya.
3. Guru yang kurang memiliki kemampuan bertutur yang baik, ceramah sering dianggap sebagai metode yang membosankan. Sering terjadi walaupun secara fisik siswa ada di dalam kelas, namun secara mental siswa sama sekali tidak mengikuti berlangsungnya poses pembelajaran, pikiran melayang kemana-mana atau siswa mengantuk karena gaya bertutur guru tidak menarik.
4. Melalui ceramah sangat sulit untuk mengetahui apakah seluruh siswa telah mengerti apa yang dijelaskan oleh guru. Walaupun ketika siswa diberi kesempatan untuk bertanya dan tidak ada seorang pun yang bertanya, semua itu tidak menjamin siswa seluruhnya sudah paham.
2) Metode Demonstrasi
Metode demonstrasi adalah metode penyajian pelajaran dengan memperagakan dan mempertunjukkan kepada siswa tentang suatu proses, situasi atau benda tertentu, baik sebenarnya atau hanya sekedar tiruan. Sebagai metode penyajian, demonstrasi tidak terlepas dari penjelasan secara lisan oleh guru. Walaupun dalam proses demonstrasi dapat menyajikan bahan pelajaran lebih konkret. Sanjaya (2006), dan Sumantri dan Permana (1998/1999) dalam Soli Abimanyu mengemukakan bahwa yang dimaksud metode demonstrasi adalah cara penyajian pelajaran dengan memperagakan dan mempertunjukan pada siswa tentang suatu proses, situasi atau benda tertentu yang sedang dipelajari baik dalam bentuk sebenarnya maupun dalam bentuk tiruan yang dipertunjukkan oleh guru atau sumber belajar lain yang ahli dalam topik bahasan yang harus didemonstrasikan.
a. Kelebihan Metode Demonstrasi
1. Melalui metode demonstrasi terjadinya verbalisme akan dapat dihindari, sebab siswa disuruh langsung memerhatikan bahan pelajaran yang dijelaskan.
2. Proses pembelajaran akan lebih menarik, sebab siswa tidak hanya mendengar tetapi juga melihat peristiwa yang terjadi.
3. Dengan cara mengamati secara langsung siswa akan memiliki kesempatan untuk membendingkan teori dan kenyataan. Dengan demikian siswa akan lebih meyakini kebenaran materi pembelajaran.
b. Kekurangan Metode Demonstrasi
1. Metode demonstrasi memerlukan persiapan yang lebih matang, sebab tanpa persiapan yang memadai, demonstrasi bisa gagal sehingga dapat menyababkan metode ini tidak efektif lagi. Bahkan sering terjadi untuk mengahasilkan pertunjukkan suatu proses tertentu, guru harus beberapa kali mencobanya terlebih dahulu sehingga dapat memakan waktu yang lama.
2. Demonstrasi memerlukan peralatan, bahan-bahan dan tempat memadai yang berarti penggunaan metode ini memerlukan pembiayaan yang lebih mahal dibandingkan dengan ceramah.
3. Demonstrasi memerlukan kemampuan dan keterampilan guru yang khusus, sehingga guru dituntut untuk bekerja lebih professional. Di samping  itu, demonstrasi juga memerlukan kemauan dan mootivasi guru yang bagus untuk keberhasilan proses pembelajaran siswa.
3) Metode Tanya Jawab
Metode tanya jawab adalah suatu cara penyampaian pelajaran oleh guru dengan jalan mengajukan pertanyaan dan murid menjawab. Metode ini dimaksudkan untuk meninjau pelajaran yang lalu agar para murid memusatkan lagi perhatiannya tentang sejumlah kemajuan yang telah dicapai sehingga dapat melanjutkan pada pelajaran berikutnya dan untuk merangsang perhatian murid.
a. Kelebihan Metode Tanya Jawab
1. Siswa akan menjadi aktif dengan sendirinya.
2. Siswa tidak mengalami kebosanan karena dalam metode tersebut melibatkan siswa.
3. Dapat memotivasi siswa untuk berani bertanya dan menjawab.
b. Kekurangan Metode Tanya Jawab
1. Siswa yang tidak aktif cenderung tidak memperhatikan materi yang disampaikan guru.
2. Metode ini tidak dapat berjalan dengan baik jika siswa dominan pasif di dalam kelas.
3. Hanya membuang-buang waktu saja jika tidak mendapat respon baik dari siswa.

B. METODE PEMBELAJARAN YANG BERPUSAT PADA SISWA
1) Metode Kerja Kelompok
Metode kerja kelompok adalah cara pembelajaran dimana siswa di dalam kelas dibagi dalam beberapa kelompok yang dipandang sebagai satu kesatuan tersendiri untuk mempelajari materi pelajaran yang telah ditetapkan untuk diselesaikan secara bersama.
Kelebihan Metode Kerja Kelompok:
a. Membiasakan siswa bekerjasama, musyawarah, dan bertanggung jawab.
b. Menimbulkan kompetisi yang sehat antar kelompok.
c. Guru dipermudah tugasnya karena tugas kerja kelompok cukup pisampaikan kepada para ketua kelompok.
d. Ketua kelompok dilatih menjadi pemimpin yang bertanggung jawab dan anggotanya dibiasakan patuh pada aturan yang ada.
Kekurangan Metode Kerja Kelompok:
a. Sulit membentuk kelompok yang homogen baik segi minat, bakat, prestasi, maupun intelegensi.
b. Pemimpin kelompok sering sukar untuk memberikan pengertian kepada anggota, menjelaskan dan pembagian kerja.
c. Anggota kadang tidak mematuhi tugas-tugas yang diberikan pemimpin kelompok.
d. Dalam menyelesaikan tugas, sering menyimpang dari rencana karena kurang dikontrol oleh pemimpin kelompok dan guru.
e. Sulit membuat tugas yang sama sulit dan luasnya terutama bagi kerja kelompok yang komplementer.
Cara Mengatasi Kekurangan Metode Kerja Kelompok:
a. Mengkaji lebih terlebih dahulu materi pelajaran dengan cermat, kemudian buat garis besar rincian tugasnya untuk setiap kelompok agar bobot tugas tersebut sama beratnya.
b. Bimbingan dan pengawasan kepada setiap kelompok harus dilakukan terus menerus.
c. Jumlah anggota dalam satu kelompok jangan terlalu banyak.
d. Motivasi yang diberikan jangan sampai menimbulkan persaingan antar kelompok yang kurang sehat.
2) Metode Karya Wisata
Metode karya wisata atau studi wisata sebagai metode pembelajaran adalah siswa dibawah bimbingan guru mengunjungi tempat-tempat tertentu dengan maksud mempelajari objek belajar yang terjadi ditempat tersebut.
Kelebihan Metode Karya Wisata:
a. Siswa dapat belajar secara langsung dilapangan sehingga pengetahuan yang diperoleh nyata, hidup, dan bermakna.
b. Siswa dapat menemukan sendiri jawaban dari masalah.
c. Motivasi dan minat belajar siswa tinggi.
d. Guru diperingan tugasnya dalam menyampaikan materi pelajaran, karena materi disampaikan oleh narasumber atau observasi langsung oleh siswa sendiri.
e. Siswa aktif belajar melalui observasi, wawancara, percobaan, dan menggolong-golongkan.
Kekurangan Metode Karya Wisata:
a. Memerlukan kesiapan yang melibatkan banyak pihak.
b. Memerlukan waktu yang yang cukup lama.
c. Memerlukan biaya yang relatif tinggi.
d. Memerlukan pengawasan ketat agar siswa fokus kepada tugasnya.
e. Laporan hasil karya wisata biasanya diserahkan tidak tepat waktu.
Cara Mengatasi Kekurangan Metode Karya Wisata:
a. Tentukan secara jelas tugas-tugas yang sewaktu karya wisata dan sesudah karya wisata.
b. Pilih waktu libur untuk melaksanakan karya wisata.
c. Rencanakan pembiayaan jauh sebelum karya wisata itu dilaksanakan.
d. Buat tata tertib pelaksanaan karya wisata secara jelas dan dikomunikasikan secepatnya kepada siswa.
3) Metode Penemuan (Discovery)
Penemuan diartikan sebagai prosedur pembelajaran yang mementingkan pembelajaran perseorangan, manipulasi objek, melakukan percobaan, sebelum sampai ke generalisasi. Metode penemuan mengutamakan cara belajar siswa aktif (CBSA).
Kelebihan Metode Penemuan:
a. Siswa belajar melalui proses penemuan.
b. Pengetahuan yang diperoleh melalui penemuan sangat kokoh.
c. Metode penemuan membangkitkan gairah siswa dalam belajar.
d. Metode ini menyebabkan siswa mengarahkan sendiri cara belajarnya sehingga ia merasa lebih terlibat dan termotivasi sendiri untuk belajar.
e. Metode ini berpusat pada anak, dan guru sebagai teman belajar atau fasilitator.
Kekurangan Metode Penemuan:
a. Metode ini mempersyaratkan kesiapan mental, dalam arti siswa yang pandai akan memonopoli penemuan dan siswa yang bodoh akan frustasi.
b. Metode ini kurang berhasil untuk kelas besar karena habis guru untuk membantu siswa dalam kegiatan penemuan.
c. Metode ini terlalu mementingkan untuk memperoleh pengertian, sebaliknya kurang memperhatikan diperolehnya sikap dan ketrampilan.
d. Metode ini kurang memberi kesempatan untuk berpikir kreatif karena pengertian-pengertian yang akan ditemukan telah diseleksi oleh guru, begitu pula proses-prosesnya dibawah pembinaannya.
Cara Mengatasi Kekurangan Metode Penemuan:
a. Bentuklah kelompok-kelompok kecil yang anggotanya terdiri dari siswa pandai dan siswa kurang pandai, agar siswa yang pandai bisa membimbing siswa yang kurang pandai.
b. Metode penemuan untuk IPA dapat pula dilakukan diluar kelas sehingga tidak memerlukan fasilitas atau bahan yang mahal.
c. Mulailah dengan penemuan terbimbing, kemudian jika siswa sudah terbiasa dengan metode ini maka gunakanlah metode penemuan bebas, agar siswa benar-benar dapat berkembang berpikir kreatifnya.
4) Metode Eksperimen
Eksperimen adalah percobaan untuk membuktikan suatu pertanyaan atau hipotesis tertentu. Eksperimen dapat dilakukan pada suatu laboratorium sedangkan metode eksperimen dalam pembelajaran dalah cara penyajian bahan pembelajaran yang memungkinkan siswa melakukan percobaan untuk membuktikan sendiri suatu pertanyaan atau hipotesi yang dipelajari.
Kelebihan Metode Eksperimen:
a. Membuat siswa percaya pada kebenaran kesimpulan percobaannya sendiri daripada menurut cerita orang atau buku.
b. Siswa aktif mengumpulkan fakta, informasi atau data yang diperlukan melalui percobaan yang dilakukannya.
c. Dapat digunakan untuk melaksanakan prosedur metode ilmiah dan berpikir ilmiah.
d. Hasil belajar dikuasai siswa dengan baik dan tahan lama dalam ingatan.
Kekurangan Metode Eksperimen:
a. Memerluakn peralatan dan bahan percobaan yang lengkap serta umumnya mahal.
b. Dapat menghambat lajunya pembelajaran sebab metode eksperimen umumnya menggunakan waktu lama.
c. Kesalahan dalam eksperimen akan berakibat pada kesalahan kesimpulannya.
d. Belum tentu semua guru dan siswa menguasai metode eksperimen.
Cara mengatasi kekurangan metode eksperimen:
a. Guru harus menjelaskan secara rinci hasil yang ingin dicapai dengan eksperimen.
b. Guru harus menjelaskan prosedur eksperimen, bahan-bahan eksperimen yang diperlukan, peralatan yang diperlukan dan cara penggunaannya, variable yang dikontrol, dan hal yang perlu dicatat selama eksperimen.
c. Meminta setiap siswa melaporkan proses dan hasil eksperimennya.
5) Metode Pembelajaran Unit
Metode pembelajaran unit adalah suatu cara pembelajaran dimana siswa dan guru mrngarahkan segala kegiatannya pada suatu pemecahan masalah yang dipelajari.
Kelebihan Metode Pembelajaran Unit:
a. Siswa dapat belajar secara keseluruhan.
b. Pelajaran menjadi lebih berarti.
c. Situasi kelas lebih demokratis.
Kekurangan Metode Pembelajaran Unit:
a. Memilih pokok masalah yang akan dijadikan unit bukan suatu pekerjaan yang mudah.
b. Melaksanakan pembelajaran unit menuntut kecakapan sendiri.
c. Memerlukan ketekunan, pekerjaan dan waktu yang lebih banyak.
d. Melibatkan banyak siswa maka memerlukan biaya yang lebih banyak.
Cara Mengatasi Kekurangan Metode Pembelajaran unit:
a. Kesulitan dalam memilih pokok masalah dapat diatasi dengan cara membentuk tim atau panitia.
b. Kesulitan guru karena dalam pembelajaran unit diperlukan banyak waktu, energi dan biaya dapat diatasi dengan mmanfaatkan waktu yang kosong dan biayanya bisa dengan iuran sedikit demi sedikit mulai dari awalnya.
6) Metode Pembelajaran Dengan Modul
Modul adalah suatu paket pembelajaran yang membicarakan satu satuan konsep tunggal mata pelajaran. Jadi yang dimaksud dengan Metode pembelajaran modul merupakan salah satu bentuk dari bentuk-bentuk belajar mandiri.
Kelebihan Metode Pembelajaran Dengan Modul:
a. Siswa aktif  belajar secara mandiri.
b. Meningkatkan kualitas hasil belajar.
c. Siswa termotivasi untuk belajar dengan sungguh-sungguh.
Kekurangan Metode Pembelajaran Dengan Modul:
a. Ikatan kelas renggang, belajar bersama kurang, padahal  motivasi belajar dipengaruhi oleh kebersamaan.
b. Kesulitan dalam menulis modul.
c. Pembelajaran dengan modul umumnya kurang memperhatikan aspek perasaan.
d. Cenderung untuk memuat materi yang banyak dalam modul, sehingga memberatkan siswa.
Cara mengatasi kekurangan matode pembelajaran dengan modul:
a. Perlu dibuat modul yang penguasaannya dilakukan melalui diskusi atau kerja kelompok.
b. Modul harus disusun oleh orang yang ahli bidang mata kuliah juga berpengalaman dalam menulis modul.
c. Materi harus disusun berdasarkan kompetensi yang ingin dicapai.

d. Bahasa yang digunakan  hendaknya bahasa baku, yaitu bahasa Indonesia yang baik dan benar.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar