MAKALAH
KELOMPOK
KEMAGNETAN
BAHAN
DISUSUN
GUNA MEMENUHI TUGAS PERKULIAHAN
MATA
KULIAH KD-IPA2
Dosen
Pengampu: Bu Ayu Rahayu, S.Pd
Disusun
Oleh:
1.
Gita Purnama (402121)
2.
Maesaroh Khayati (40212116)
3.
Fitria Permatasari (40212107)
PROGRAM
STUDI PENDIDIKAN GURU SEKOLAH DASAR
SEKOLAH
TINGGI KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
STKIP
ISLAM BUMIAYU
2013
KATA
PENGANTAR
Puji syukur atas kehadirat Tuhan Yang
Maha Esa karena limpahan rahmat-Nya kami diberi kesehatan, sehingga kami dapat menyelesaikan
makalah yang menjadi tugas mata kuliah KD-IPA2.
Makalah yang berjudul “Kemagnetan Bahan”
merupakan aplikasi dari kami. Selain untuk memenuhi tugas mata kuliah tersebut
juga untuk memberikan pengetahuan tentang “Kemagnetan Bahan”.
Dalam makalah ini kami menyadari masih
jauh dari kesempurnaan, untuk itu segala saran dan kritik guna perbaikan dan
kesempurnaan sangat kami nantikan.
Kami berharap makalah ini dapat
bermanfaat dan memberi wawasan ataupun menjadi referensi kita dalam mengetahui
dan mempelajari tentang “Kemagnetan Bahan” .
Semoga makalah ini dapat bermanfaat
khususnya bagi penyusun dan para pembaca pada umumnya.
Bumiayu, 22 November 2013
PEMBAHASAN
1. PENGERTIAN MAGNET
Kata magnet berasal dari bahasa
Yunani yaitu magnes atau magnetis lithos yang berarti batu dari magnesia.
Penemuan magnet ini telah diketahui
di Yunani, India, dan Cina sekitar 2500 tahun yang lalu magnet
berasal dari Lodestones yaitu berasal dari bijih besi. Magnet secara alami
diciptakan yang dapat menarik potongan besi lainnya.
Sesuai dengan asal nama magnet
diberikan yaitu magnet berasal dari bahasa Yunani berarti "batu dari
Magnesia", bagian dari Yunani kuno dimana Lodestones ditemukan. Lodestones
merupakan kompas magnetik pertama.
Magnet merupakan benda yang dapat menarik
benda-benda lain di sekitarnya seperti besi, baja, dan kobalt. Sebuah magnet
terdiri atas magnet-magnet elementer yang tersusun secara teratur. Magnet
mmepunyai bagian yang paling kuat daya tariknya yaitu bagian kutub magnet,
terdiri dari kutub utara (KU) dan kutub Selatan (KS).
Untuk menjelaskan tentang magnet,
Weber mengemukakan teorinya yang disebut dengan “Hipotesis Weber” yang
isinya sebagai berikut :
1. Bahan magnetik terdiri atas atom-atom
magnetik yang disebut magnet elementer. Setiap magnet memiliki kutub utara dan
kutub selatan. Ketka magnet dipotong, maka potongan-potongan tersebut akan
menjadi magnet baru yang juga mempunyai kutub utara dan kutub selatan. Jika
pemotongan terus dilakukan hingga sekecil-kecilnya, maka akan terbentuk atom
magnet. Atom magnet tersebut pun akan memiliki kutub utara dan kutub selatan.
2. Pada bahan yang belum menjadi
magnet, maka magnet elementernya belum tersusun dengan teratur. Sehingga kutub
utara sebuah magnet elementer terhubung dengan kutub selatan pada magnet
elementer yang lain. Dengan demikian, magnet-magnet elementer pada bahan
tersebut terangkai seperti lingkaran.
3. Pada bahan yang sudah menjadi
magnet, magnet elementer sudah tersusun dalam barisan yang teratur dengan pola
lurus. Kutub utara bertemu dengan kutub selatan dengan berurutan.
4. Magnet elementer besi mudah
diarahkan sehingga besi lebih mudah dijadikan magnet. Akan tetapi sifat
kemagnetan besi mudah hilang. Sedangkan magnet elemeter baja sangat sukar
diarahkan, akan tetapi ketika sudah bisa diarahkan, sifat kemagnetannya akan
bertahan lama.
2. BAHAN MAGNETIK DAN
NONMAGNETIK
Berdasarkan asalnya, magnet dibagi
menjadi dua kelompok, yaitu magnet alam, yakni magnet yang ditemukan di alam
dan magnet buatan, yakni magnet yang sengaja dibuat oleh manusia.
Selanjutnya, berdasarkan sifat
kemagnetannya, magnet buatan dikelompokkan menjadi magnet tetap (permanen) dan
magnet sementara. Magnet tetap adalah magnet yang sifat kemagnetannya tetap
(terjadi dalam waktu yang relatif lama). Sebaliknya, magnet sementara adalah
magnet yang sifat kemagnetannya tidak tetap atau sementara. Pada umumnya,
magnet permanen terbuat dart baja, sementara magnet tidak tetap terbuat
dari besi
Salah satu sifat magnet adalah memiliki gaya tarik. Artinya, apabila magnet
diletakkan berdekatan dengan jenis-jenis logam tertentu akan menarik dan
mempertahankan logam tersebut untuk tetap menempel padanya. Benda-benda logam
apa saja yang dapat ditarik oleh magnet dan benda-benda apa yang tidak dapat
ditarik oleh magnet? Bahan-bahan yang dapat ditarik oleh magnet
disebut bahan magnetik dan yang
tidak dapat ditarik oleh magnet disebut bahan nonmagnetik.
3. MENGELOMPOKKAN BAHAN MAGNETIK DAN NONMAGNETIK
Bahan
magnetik dikelompokkan menjadi dua yaitu ferromagnetik dan paramagnetik. Bahan
ferromagnetik ialah bahan yang mampu ditarik dengan kuat oleh magnet.
Contohnya: besi, baja, nikel, kobalt. Bahan paramagnetik ialah bahan yang mampu
ditarik dengan lemah oleh magnet. Contohnya: alumunium, magnesium, platina.
Bahan
nonmagnetik atau yang biasa disebut dengan diamagnetik yaitu bahan yang tidak
dapat ditarik oleh magnet. Contohnya: tembaga, emas, perak, seng.
4. SIFAT-SIFAT MAGNET
1. Dapat menarik benda-benda yang
terbuat dari besi dan baja.
2. Memiliki dua kutub, yaitu kutub
utara dan kutub selatan. Kutub utara adalah kutub magnet yang selalu mengarah
ke kutub utara bumi. Kutub selatan adalah kutub magnet yang mengarah ke selatan
bumi.
3. Gaya tarik terbesar terletak pada
kutub-kutubnya.
4. Kutub magnet yang senama
tolak-menolak dan kutub yang tidak senama tarik-menarik.
5. Semakin dekat jarak kutub magnet
terhadap bendanya, semakin kuat gaya tarikan magnet terhadap benda itu.
5. KUTUB MAGNET
Semua magnet mempunyai sifat-sifat
tertentu. Setiap magnet, bagaimanapun bentuknya, mempunyai dua ujung dimana
pengaruh magnetiknya paling kuat. Dua ujung tersebut dikenal sebagai kutub
magnet. Salah satu kutub diberi nama kutub utara (U) dan kutub yang lain diberi
nama kutub selatan (S). Magnet dibuat dalam berbagai bentuk dan ukuran meliputi
magnet batang, tapal kuda, U, dan cakram.
Jika dua magnet saling didekatkan,
mereka saling mengerahkan gaya, yaitu gaya magnet. Gaya magnet, seperti gaya
listrik, terdiri dari tarik-menarik dan tolak-menolak. Jika dua kutub utara
saling didekatkan, kedua kutub tersebut akan tolak-menolak. Demikian juga
halnya jika dua kutub selatan saling didekatkan maka akan saling tolak-menolak.
Namun, jika kutub utara utara salah satu magnet didekatkan ke kutub selatan
magnet lain, kutub-kutub tersebut akan tarik menarik. Aturan untuk kutub-kutub
magnet tersebut berbunyi: Kutub-kutub senama akan tolak-menolak dan kutub-kutub
tidak senama akan tarikmenarik.
Kutub magnet selalu ditemukan
berpasangan, kutub utara dan kutub selatan. Jika sebuah magnet dipotong menjadi
dua buah, dihasilkan dua magnet yang lebih kecil masing-masing mempunyai satu
kutub utara dan satu kutub selatan. Prosedur ini dapat diulang-ulang, namun
selalu dihasilkan sebuah magnet lengkap yang terdiri dari dua kutub yaitu kutub
utara dan selatan. Gambar:
6. CARA MENGHILANGKAN KEMAGNETAN
Cara menghilangkan sifat kemagnetan
antara lain:
1. Dibakar.
2. Dibanting-banting.
3. Dipukul-pukul.
7.
KEGUNAAN MAGNET DALAM KEHIDUPAN SEHARI-HARI
1.
Jarum kompas adalah dari magnet permanen.
2.
Pintu kulkas memiliki magnet permanen agar selalu tertutup.
3.
Kartu ATM dan kartu kredit memiliki jalur magnet yang berisi
informasi.
4.
TV dan monitor komputer menggunakan elektromagnetik untuk
menghasilkan gambar.
5.
Mikrofon dan speaker menggunakan kombinasi magnet permanen
dan elektromagnetik.
6.
Media rekaman magnetik: Tape VHS biasa mengandung golongan
tape bermagnet. Informasi yang memproduksi video dan suara dikodekan pada
lapisan bermagnet pada tape.
7.
Kaset audio kompak mengandung magnet untuk menghasilkan
audio.
8.
Kartu kredit, kartu debit, dan kartu ATM: Semua kartu ini
memiliki jalur bermagnet pada sisi-sisnya. Jalur ini mengandung informasi yang
dibutuhkan untuk menghubungi institusi keuangan pribadi dan menghubungkan
dengan rekening bank.
9.
Magnet di lemari es memastikan pintu lemari es kedap udara,
dengan itu menghindari pemborosan energi.
10.
Loudspeaker dan mikrophon: Loudspeaker merupakan kombinasi
magnet permanen dan elektromagnetik. Loudspeaker pada dasarnya perangkat yang
mengkonversi energi listrik (sinyal) ke energi mekanik (suara). Elektromagnetik
membawa sinyal, yang menghasilkan perubahan bidang megnet dan menarik bidang
yang ada pada magnet permanen. Pergerakan penarikan dan penolakan menggerakkan
kon, yang menghasilkan suara. Kebanyakan speaker tergantung kepada teknologi
ini, tetapi ada juga yang menggunakan konsep yang berbeda.Mikrophon memiliki
kon atau selaput yang terlekat pada gelongan kabel. Gelung itu terletak dalam
megnet berbentuk khusus. Bila suara mengegarkan selaput maka gelung itu turut
bergetar dan menghasilkan voltage saat ia melalui medan magnet. Voltage dalam
kabel ini adalah sinyal listrik yang mewakili suara asal.
11.
Motor listrik dan generator: Motor listrik (seperti speaker)
tergantung pada kombinasi eletromagnet dan magnet permanen, dan seperti speaker,
mengganti energi listrik menjadi energi mekanis. Generator bertindak merubah
energi mekanis ke energi listrik.
12.
Transformer / trafo : Transformer merupakan perangkat yang
mengkonversi energi listrik antara dua perangkat yang terpisah mengngunakan listrik
melalui konektor magnet.
DAFTAR PUSTAKA
Tim
AVIVA. 2011. Maestro (Materi Esensial
Terprogram). Klaten: CV AVIVA
Nugroho,
Djoko. 2009. FISIKA untuk SMA/MA Kelas
XII. Jakarta: Penerbit Erlangga
Tidak ada komentar:
Posting Komentar